Contoh Cerita Pendek (Cerpen)

by : Kezya Benita
do not copy and insert your name as the story maker!


mencintailah seperti kamu belum pernah dikecewakan.

    "Nih eskrim." Ricky duduk disebelah Citra setelah gadis itu mengambil eskrim dari tangannya.
    "Wow thankyouu." Citra tersenyum senang. Kali ini ia yakin bahwa ia telah menemukan seseorang yang akan selalu menjaganya. Ricky selalu bilang bawha ia akan berusaha menjadi yang terbaik untuk Citra, namun ia tidak menjanjikan hubungan dimana ia akan selalu mengalah, Ricky menjanjikan hubungan dimana ia akan berusaha sekuat tenaga menyelamatkannya saat hubungan itu ada di ambang putus.
    Ingatan Citra kembali pada kejadian 2 bulan lalu, dimana hatinya terluka karena orang yang ia suka menyukai orang lain, namun juga menjadi ingatan dimana pertama kali ia bertemu Ricky.

    Saat itu cuaca sangat cerah, sekolah Citra mengadakan acara classmeeting. Acara itu seharusnya menjadi menyenangkan bagi semua orang tapi tidak untuk Citra. Kenyataan pahit membawanya pada kesedihan saat ia melihat Juan, orang yang sudah 4 bulan ini dekat dengannya mendekati cewek lain. Tak bisa ia pungkiri, Citra jatuh hati pada Juan. Namun melihat Juan dengan Odele rasanya dunia Citra runtuh seketika.

    Citra berlari dan menjauh dari pemandangan itu. Ia menghela nafasnya, mengucapkan selamat tinggal kepada kenangannya bersama Juan, kepada cintanya pada Juan. Citra berusaha keras melupakan Juan pada hari itu juga.

     "Citraa. Cepet kesini. Itu lombanya udah mau mulaii." Citra mendengar namanya dipanggil, ia berdiri dan menuruni tangga dengan tergesa-gesa. sangking tergesa-gesanya, ia tidak hampir tersandung jika sepasang tangan tidak menahan badannya.

    "Lo gapapa?" Citra membuka matanya dan melihat wajah asing yang tak pernah ia liat sebelumnya. Wajah itu menampilkan senyum yang seketika membuat Citra tak bisa bergerak.
  
    "Hah? Oh iya gue gapapa, makasih ya." Citra menampilkan senyum singkat kemudian kembali berlari ke tempat lomba itu akan dimulai.

    Acara berjalan baik sampai selesai, namun Citra tidak bisa menghilangkan bayangan laki-laki itu dari benaknya. Citra menggelengkan kepalanya, ia tidak mengenal laki-laki itu. Citra mengambil handphone nya dan bergegas menelpon supirnya untuk menjemputnya. "Tunggu sebentar ya neng. Bapak lagi anter nyonya."


    'Wah, kalo nganter mama dulu mah bisa lama nih. Gue ngapain dong?' batin Citra. pada akhirnya ia hanya duduk di tangga depan sekolah dan melihat ke depan, mencoba menikmati keindahan alam didepannya. Jika ini yang bisa disebut takdir, maka Citra mungkin telah menemukan takdirnya.

    Citra merasakan tepukan pada bahunya, orang yang menepuk bahunya itu duduk disampingnya. "Hai. kita ketemu lagi."

    Citra merasa ia tidak mengenali suara itu. Saat menoleh, Citra sempat terkejut melihat wajah laki-laki yang menolongnya tadi. "Oh lo. hai."

    "Lo ga pulang? Nunggu supir?" Citra mengangguk dalam diam.
    "Oh ya btw gua Ricky. kelas 11. Lo?"
    "Citra. kelas 10." Ricky terus menerus bertanya, awalnya Citra hanya menanggapi seperlunya namun semakin lama, Citra sudah bisa tertawa bersama Ricky. Ricky itu orang yang humoris, dan dia yah menarik.

    *tintinn* Citra melihat mobilnya, kemudian ia berkata, "Gue pulang dulu ya. Udah dijemput. Thankyou for today."

    Saat Citra hendak membuka mobil, Ricky menarik tangan Citra dan menyelipkan secarik kertas pada tangan nya. "Nomer telpon gua. Lo bisa hubungin gua kapan aja, gua akan selalu tertarik untuk ngomong lagi sama lo."

    Citra tersenyum dan mengangguk. Dari situlah awal pertemuannya dengan Ricky. dan dari situlah ia mendapatkan 'cinta sejati' nya.



Posting Komentar

Instagram

Trouvaille. Theme by STS.