INVESTMENTS

Minggu, 16 Januari 2022

Hai semuanya! 
"I read it so you don't have toπŸ’˜"

Pasti semuanya udah dengar tentang buku yang satu ini. 

The Psychology of Money by Morgan Housel


Yuk langsung di simak poin-poin penting apa yang gue temuin dalam buku ini:

1. Setiap orang punya strategi yang tidak bisa disamakan dan tidak ada benar/salah. Lebih baik tentukan strategi yang bekerja untuk diri mu sendiri.

The willingness to bear risk pada setiap orang berbeda berdasarkan pengalaman unik masa lalu mereka. Gaya investasi orang yang lahir pada saat inflasi sedang tinggi, akan berbeda dengan orang yang lahir pada saat inflasi rendah. 

Faktor lain adalah : nominal yang diinvestasikan dan time horizon. 

Hal-hal ini menyebabkan apa yang terlihat 'oke' bagi orang lain, bisa jadi tidak untuk kamu. 

Maka dari itu, kamu sendiri harus
  • Mengerti time horizon mu (apakah kamu ingin berinvestasi selama 1 tahun, 3 tahun)
  • Mengidentifikasi apakah kamu seorang trader / short-term investor / long-term investor
  • Jangan terpengaruh aksi dan perilaku orang yang jelas-jelas tidak memiliki 1 & 2 yang sama dengan mu
Ingat bahwa tidak ada salah maupun benar. Yang ada hanyalah strategi yang berguna bagi dirimu. 


2. Dalam setiap kesuksesan, selalu ada keterlibatan antara 'keberuntungan' dan 'risiko'

Probabilitas keberhasilan adalah <100% - sisanya merupakan probabilitas adanya risiko terjadinya sesuatu yang tidak menguntungkan. 

Maka dari itu, jangan terfokus pada individu / studi kasus secara spesifik dan berharap kita bisa menjiplaknya karena situasi yang mereka hadapi pasti berbeda dengan apa yang kita hadapi.

Fokuslah lebih pada pola kesuksesan dan kegagalan secara garis besar.


3. Ambil risiko untuk maju, tapi jangan mengambil risiko apabila manfaatnya tidak seimbang.

Beberapa kasus disebutkan dalam buku mengenai tokoh besar yang kemudian terlibat dalam kasus seperti insider trading / penipuan. Hal ini menekankan bahwa apabila ambisi kita (tentang uang, kekuasaan, prestige) naik lebih cepat daripada kepuasan, hal yang terjadi selanjutnya bisa jadi berbahaya. 

"Life isn't any fun without a sense of enough."

Terkadang orang berfikir bahwa 'enough' sama dengan cepat puas, dan terkesan konservatif, atau membuang peluang yang ada di depan mata, dsb. Namun buku ini menghighlight bahwa ada banyak hal yang tidak pantas untuk dipertaruhkan, tidak peduli seberapa besar potensi keuntungannya.

Hal-hal seperti reputasi, kebebasan, keluarga dan teman, merupakan hal yang tidak bisa dinilai. Sehingga, mengorbankan mereka demi keuntungan yang berisiko bukanlah hal yang bijak.

Maka dari itu, sangat penting untuk kita memiliki perilaku yang tahu kapan saatnya berhenti.


4. Percaya pada the power of compounding dan berinvestasilah secara konsisten

Kunci keberhasilan Warren Buffett bukanlah dari rata-rata tahunan yang bisa ia peroleh, tapi karena Buffet berada lebih lama dalam dunia investasi secara konsisten. Bagaimana dia bisa tetap bertahan pada 1 strategi / pandangan, tetap tenang dan tidak buru-buru menjual sahamnya pada 14 resesi yang dia alami, itulah yang harus kita pelajari darinya.

Return tinggi sering kali hanya bersifat one-time off (belum tentu terulang), sehingga investasi yang baik adalah return baik yang didapat secara konsisten dan terulang dalam periode waktu yang lama. 

Peraturan pertama dalam compounding adalah jangan pernah menginterupsi investasi itu tanpa alasan yang jelas. Contoh: jangan mengambil uang investasimu karena ingin membeli tas Hermes.
 

5. Mencari kekayaan =/ mempertahankan kekayaan. Kamu tidak membutuhkan alasan untuk menabung!

Sikap yang dibutuhkan untuk mencari kekayaan adalah optimis, mau mengambil risiko dan maju terus. Sedangkan dalam mempertahankan kekayaan, kita membutuhkan sikap rendah hati dan sedikit rasa takut karena kesuksesan masa lalu tidak menjamin kesuksesan masa depan. 


6. Yang kamu inginkan itu bukan uang, tapi apa yang bisa di kontrol dengan uang yaitu WAKTU.

Kamu mau punya kebebasan tentang apa yang kamu ingin lakukan, kapan, dengan siapa. Kamu ingin memiliki waktu tanpa batas untuk bermain dengan keluargamu / temanmu. Kamu mau resign dan punya waktu kosong sambil mencari job baru tanpa terlalu merasa tekanan karena kamu punya cadangan uang yang cukup banyak untuk meng-cover lifestyle kamu. 

Apabila kamu mengatakan, ‘tapi saya suka bekerja, dan saya ingin bekerja keras’ - ketahuilah, bahkan melakukan sesuatu yang kamu suka, tapi dalam waktu yang di kontrol oleh orang lain dan bukan kamu, akan terasa sama seperti melakukan sesuatu yang kamu benci.

Controlling your time is the highest dividend money pays” - Gerontologist Karl Pillemer

 
7. Less Ego, More Wealth

Bila hal pertama yang kamu pikirkan saat mendapatkan uang banyak adalah membeli mobil mahal, jam rolex atau rumah besar, cari alasan sebenarnya kenapa. 

Jika alasan kamu itu adalah supaya orang lain menghormatimu dan mengagumimu, dan kamu berfikir bahwa barang-barang mahal akan memberikan itu, berhati-hatilah. 

Respect dan admiration akan tumbuh dari kerendahan hati, kebaikan hati dan empati mu, bukan dari barang yang kamu punya.

Dan saat kamu menurunkan egomu, disitulah kamu mulai mengakuisisi wealth karena kamu menahan diri membeli barang hari ini, supaya kamu dapat membeli lebih banyak barang / memiliki lebih banyak opsi di masa depan. 


8. Dalam membuat keputusan investasi, jadilah reasonable bukan rational.

Hal ini berkaitan dengan poin sebelumnya dimana kita belajar tentang compounding. 

Orang yang rasional adalah orang yang percaya akan angka, mereka adalah data-driven. Hal ini baik, namun dalam membuat keputusan investasi, mereka cenderung akan langsung menarik uangnya pada saat market sedang turun. Namun, orang yang reasonable akan bertahan pada strategi nya dan memperoleh hasil dari compounding.

Oleh karena itu, jadilah reasonable dibanding rational dan punyailah passion tentang perusahaan yang kamu investasikan.


9. 'History repeat itself but not a map of the future'

Apapun yang terjadi di masa lalu, merupakan kumpulan perilaku manusia berdasarkan (hanya) pada informasi yang mereka tau. Oleh karena itu, mengalami sebuah peristiwa, tidak berarti kamu dapat memprediksikan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Justru kejadian yang dampaknya besar, itu terjadi karena kita tidak bisa memprediksi bahwa itu akan terjadi, sehingga kita tidak mampu mempersiapkan diri dan dampaknya jadi besar.

Selain itu, situasi yang ada di masa lalu juga berbeda dengan masa sekarang. Contoh dari Benjamin Graham yang terus memperbaharui formula keputusan investasi dalam bukunya The Intelligent Investor memberikan gambaran bahwa kita perlu terus bereksperimen dan melakukan tes asumsi tentang apa yang bekerja, dan apa yang tidak, karena apa yang bekerja kemarin, belum tentu bekerja hari ini.

Jadi bukan formula pasti yang bisa kita pelajari dari sejarah, melainkan hal-hal terkait psikologi manusia yaitu keserakahan dan ketakutan manusia, bagaimana mereka behave under stress, itu yang membuat history of money berguna. 


10. Gunakan room for error (margin of safety) dalam mengestimasi potensi return 

Fundamental berinvestasi akan selalu sama, tapi yang bisa kita lakukan hanya mempersiapkan 'the odds' - dan disini lah Margin of Safety (MoS) berperan. 

Memiliki MoS tidak berarti kamu adalah seorang yang konservatif, melainkan meningkatkan probabilitas kesuksesan mu dalam setiap tingkatan risiko. 

MoS memberikan kamu fleksibilitas untuk bertahan dalam menghadapi kemungkinan masa depan. MoS memberikan fleksibilitas bagi kita untuk menerima uncertaintyrandomness, and ‘unknowns’ dalam hidup.

Apabila kamu bertahan, maka the power of compounding akan bekerja.


11. Punyalah rencana B apabila rencana A tidak berjalan sesuai rencana

Mempunyai rencana finansial jangka panjang adalah hal yang penting. Tapi keadaan bisa berubah. Jadi punyailah sikap rendah hati apabila rencana mu berjalan lancar dan compassion apabila rencana mu gagal.

Pada saat membuat rencana, sadarlah akan hal yang bisa kamu lakukan dan tidak bisa kamu kontrol. 
Guide terbaik dalam keputusan investasi = "apakah ini dapat membuat aku tidur nyenyak di malam hari?"


12. Terdapat harga yang harus dibayar saat berinvestasi, tapi lihatlah hal tersebut sebagai 'fee' bukan 'price'

Harga yang harus kita bayar untuk investasi berupa volatilitas, ketakutan, keraguan, ketidak pastian, dan penyesalan. 

Dalam berita maupun pembicaraan sehari-hari, hal negatif selalu menarik perhatian dibanding hal positif. Maka menjadi penting bagi kita untuk bisa menyadari harga yang harus kita bayar dalam berinvestasi dan siap untuk membayarnya.

Apabila kita berinvestasi tanpa mau membayar, kita akan berakhir 'trade in trade out' - padahal menurut Morningstar, hal tersebut lah yang menyebabkan rata-rata equity fund dari investor menjadi underperformed. 

Dalam buku ini, tips yang disebutkan adalah meyakinkan diri sendiri bahwa 'fee' dari market itu worth it.


13. Strategi investasi penulis
  • High savings rate
  • Kesabaran
  • Optimis bahwa ekonomi global akan membuat value di masa depan

Instagram

Trouvaille. Theme by STS.